Jumat, 28 Agustus 2009

Rahasia Tidur 2

Tidur, Rahasia dan Etikanya (2)
Senin, 10 Agustus 09

SUNNAH DAN ETIKA YANG BERUPA UCAPAN DAN PERBUATAN KETIKA HENDAK TIDUR DAN BERBARING DI ATAS KASUR

  • Dzikir-dzikir Ketika Hendak Tidur

    Banyak sekali dzikir-dzikir yang disyari’atkan ketika hendak tidur. Disunnahkan bagi seorang muslim untuk menjaga dzikir-dzikir tersebut yang ringan baginya, di antaranya:

    • Al-Bara’ bin ‘Azib radhiallahu ‘anhu berkata, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Apabila kamu mendatangi tempat tidurmu, maka berwudhulah seperti wudhu shalat, kemudian berbaringlah di atas bagian tubuh sebelah kanan, lalu bacalah,

      اللَّهُمَّ أَسْلَمْتُ وَجْهِي إِلَيْكَ وَفَوَّضْتُ أَمْرِي إِلَيْكَ وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِي إِلَيْكَ رَغْبَةً وَرَهْبَةً إِلَيْكَ لَا مَلْجَأَ وَلَا مَنْجَا مِنْكَ إِلَّا إِلَيْكَ اللَّهُمَّ آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِي أَنْزَلْتَ وَبِنَبِيِّكَ الَّذِي أَرْسَلْتَ


      “Ya Allah, aku serahkan diriku kepadaMu, dan aku hadapkan wajahku kepadaMu, dan aku sandarkan punggungku kepadaMu, harap dan cemas hanya kepadaMu, tidak ada tempat bersandar dan berlindung dariMu kecuali hanya kepadaMu. Ya Allah aku beriman kepada kitabMu yang telah Engkau turunkan, dan kepada NabiMu yang telah Engkau utus”, Jika kamu meninggal pada malam tersebut, maka kamu mati di atas fitrah (tauhid), dan jadikanlah dzikir tersebut sebagai akhir ucapanmu”. (HR. al-Bukhari dan Muslim).

    • Abdullah bin Umar radhiallahu ‘anhu menyuruh seorang lelaki apabila hendak tidur agar berdo’a,

      اللَّهُمَّ إِنَّكَ خَلَقْتَ نَفْسِى وَأَنْتَ تَوَفَّاهَا لَكَ مَمَاتُهَا وَمَحْيَاهَا إِنْ أَحْيَيْتَهَا فَاحْفَظْهَا وَإِنْ أَمَتَّهَا فَاغْفِرْ لَهَا اللَّهُمَّ أَسْأَلُكَ الْعَافِيَةَ


      “Ya Allah, sesungguhnya Engkaulah yang telah menciptakan diriku dan Engkaulah yang mewafatkannya. Mati dan hidupnya hanya milikiMu. Jika Engkau menghidupkannya, maka jagalah ia, dan jika Engkau mematikannya, maka ampunilah ia. Ya Allah sesungguhnya aku memohon kepadaMu keselamatan”. Lalu lelaki itu berkata kepadanya, “Apakah kamu mendengar ini dari Umar radhiallahu ‘anhu?”. Ia menjawab, “Kebaikan yang datang dari Umar adalah kebaikan yang datang dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam”. (HR. Muslim, hal.2712)

    • Dari Ali radhiallahu ‘anhu, ketika fathimah radhiallahu ‘anha meminta seorang pelayan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mendatangi keduanya seraya bersabda, “Maukah kalian berdua aku tunjukkan akan sesuatu yang lebih baik dari apa yang kalian pinta?”, (yakni) apabila kamu hendak berbaring tidur, maka ucapkanlah Allahu Akbar 34X dan al-hamdulillah 33X, dan subhanallahu 33X, sungguh hal tersebut lebih baik dari sesuatu yang kalian pinta”. (HR. al-Bukhari, hal.3113, dan Muslim, hal.2727)

  • Berniat untuk Bangun malam (tahajjud) ketika hendak tidur.

    Dari Abu Darda’ radhiallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa mendatangi tempat tidurnya sedang ia berniat untuk bangun mengerjakan shalat malam, lalu dia tertidur sampai waktu subuh, maka dicatat baginya pahala seperti yang ia niatkan. Dan tidurnya menjadi shadaqah baginya dari Tuhannya.” (HR. an-Nasa’i, hal. 1765)

  • Membaca sebagian ayat dan surat-surat al-Qur’an, seperti:
    • Ayat Kursi.

      Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, dia berkata, “Pernah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menugaskanku untuk menjaga harta zakat Ramadhan, lalu aku didatangi oleh seseorang yang kemudian mencuri makanan.” Aku pun menangkapnya seraya berkata, “Aku benar-benar akan menyeretmu ke hadapan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.” (Sampai akhirnya) orang tersebut berkata, “Apabila kamu hendak berbaring di tempat tidurmu, maka bacalah ayat kursi, niscaya kamu senantiasa akan dijaga oleh Allah, dan niscaya syetan tidak akan mendekatimu hingga pagi hari.” Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab, “Dia telah berkata jujur kepadamu, padahal dia sangat pembohong, dia adalah syetan.” (HR. al-Bukhari, hal. 3275, dan Muslim, hal. 505)

    • Membaca 2 ayat terakhir dari surat al-Baqarah.

      Hal ini terdapat di dalam hadits Ibnu Mas’ud al-Badri radhiallahu ‘anhu, dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Dua ayat terakhir dari surat al-Baqarah, barangsiapa membacanya di malam hari, niscaya keduanya akan menjaganya (dari segala kejahatan).” (HR. al-Bukhari, hal. 4008, dan Muslim, hal. 807)

    • Surat al-Ikhlash dan al-Mua’awwidzatain (al-Falaq dan an-Nas)

      Di dalam Hadits ‘Aisyah radhiallahu ‘anha, “Bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam apabila hendak berbaring di kasurnya setiap malam, beliau mengumpulkan kedua telapak tangannya kemudian meniupkan pada keduanya, lalu melafalkan surat al-Ikhlash, al-Falaq, dan an-Nas, kemudian mengusapkannya pada tubuh yang dapat ia jangkau. Beliau memulai dari kepala, wajah, dan bagian depan badannya sebanyak 3X.” (HR. al-Bukhari dan Muslim).


  • Makruh tidur di atas (atap) rumah yang tidak ada dindingnya (pembatasnya).

    Dari Ali bin Syaiban radhiallahu ‘anhu, dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa tidur di atas (atap) rumah yang tidak berdinding (sehingga mudah terjatuh), maka hilanglah jaminan (keselamatan) darinya”. (HR. Abu Dawud, hal. 4384),



SUNNAH-SUNNAH DAN ADAB-ADAB YANG BERUPA PERKATAAN DAN PERBUATAN KETIKA BANGUN TIDUR.

  • Doa yang diucapkan apabila merasa takut di dalam tidur (mimpi buruk).

    Dari Amr bin Syu’aib dari bapaknya, dari kakeknya, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Jika salah seorang di antara kalian merasa takut di dalam tidurnya, maka hendaklah ia berdo’a,

    أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ غَضَبِهِ وَعِقَابِهِ، وَشَرِّ عِبَادِهِ، وَمِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِينِ، وَأَنْ يَحْضُرُونِ


    “Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari murka dan siksaNya, dari kejahatan hamba-hambaNya, dan dari godaan/ bisikan syetan serta dari kedatangannya (agar tidak datang kepadaku)”. Maka sesungguhnya hal tersebut tidak akan membahayakannya.” (HR. at-Tirmidzi, hal.3451, dia berkata, “Hadits Hasan Gharib”.).

  • Do’a apabila terjaga di tengah malam
    • Dari Ubadah bin Shamith radhiallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda, “Barangsiapa terjaga dari tidurnya di tengah malam, lalu membaca,

      لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ الْحَمْدُ لِلَّهِ وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ ثُمَّ قَالَ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي


      ‘Tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagiNya, dan bagiNya kerajaan dan pujian, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Segala puji bagi Allah, Maha Suci Allah, tidak ada tuhan yang berhak diibadahi kecuali Allah. Allah Maha Besar. Tidak ada daya dan upaya kecuali dengan izin Allah”. Kemudian berdo’a,

      اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي


      “Ya Allah! ampunilah dosa-dosaku’, atau jika berdoa, maka akan dikabulkan, dan jika berwudhu dan shalat, maka shalatnya diterima”. (HR. al-Bukhari. No.1154)

      Dari Aisyah radhiallahu, anha “Bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam apabila bangun di malam hari beliau berdo’a,

      لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ أَسْتَغْفِرُكَ لِذَنْبِي وَأَسْأَلُكَ رَحْمَتَكَ اللَّهُمَّ زِدْنِي عِلْمًا وَلَا تُزِغْ قَلْبِي بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنِي وَهَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ


      “Tidak ada tuhan yang berhak diibadahi kecuali Engkau, Maha Suci Engkau, ya Allah! Aku memohon ampunanMu atas dosaku, dan aku memohon rahmatMu. Ya Allah! tambahkanlah aku ilmu, dan janganlah Engkau palingkan hatiku setelah Engkau berikan hidayah kepadaku, dan karuniailah aku rahmat dari sisimu, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi”. (HR. Abu Dawud, hal 4402). -Bersambung pada edisi berikutnya-

      Oleh : Abu Nabiel Muhammad Ruliyandi
      Sumber: An-Naumu, Asroruhu Wa Adabuhu, DR. Muhammad Bin Abdullah al-Qannash.

    • Dikutip dari www.alsofwah.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar